Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah atau BPIW memastikan kota-kota yang masuk program National Urban Development Project (NUDP) akan mewakili wilayah Indonesia bagian Barat, Tengah dan Timur.
“Dalam struktur organisasi BPIW yang baru, terdapat tiga pusat baru yang fokus utamanya menangani pengembangan di tiga wilayah Indonesia tersebut [Barat, Tengah dan Timur),” kata Kepala BPIW Hadi Sucahyono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Hadi Sucahyono mengatakan bahwa dengan begitu BPIW akan memfasilitasi pelaksanaan NUDP pada kota-kota yang mewakili tiga wilayah negeri tersebut.
Tujuan NUDP dilaksanakan untuk mewujudkan kota-kota peserta yang menjalankan perencanaan pengembangan infrastruktur terpadu dan dapat menyusun prioritas investasi modal. Kota-kota peserta itu diharapkan menjadi kota percontohan bagi kota-kota di wilayahnya.
Sedangkan Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur PUPR Wilayah III BPIW M. Rudy Siahaan mengatakan, NUDP merupakan program kerja sama Pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia.
Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dalam NUDP terdapat enam tahapan yakni fase tahun 2019 hingga tahun 2024, dengan total efektivitas pelaksanaan mencapai 60 bulan.
Pelaksanaan NUDP akan meliputi penyusunan perencanaan penyediaan perumahan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), penanganan kawasan kumuh, air minum perkotaan, persampahan, sanitasi perkotaan, sistem transportasi perkotaan, drainase, penanganan banjir dan tanggap bencana.
Sementara itu Senior Urban Development Specialist dari Bank Dunia Gayatri Singh mengatakan, kota-kota di Indonesia tumbuh dengan pesat, sehingga harus ada upaya mendongkrak potensi kawasan perkotaan dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan kota dan masyarakatnya.
Gayatri Singh mengutarakan harapannya agar pemerintah Indonesia dapat memenuhi seluruh kesiapan administrasi dan teknis menjelang pelaksanaan NUDP di Indonesia.